Wonosobo adalah salah satu kabupaten yang menjadi salah satu penyumbang Pekerja Migran Indonesia ke luar negeri. Berdasar data BP2MI dari tahun 2018-2024 Wonosobo menempati urutan ke 9 dari 36 Kota/kabupaten di Jawa Tengah dengan jumlah 10.665 orang. Jumlah Penempatan Pekerja Migran Indonesia yang paling banyak berasal dari Cilacap (54.119), urutan ke 2 adalah Kendal (37.256) dan urutan ke 3 adalah Brebes (27.859).

Paham ekstremisme berbasis kekerasan adalah keyakinan dan / atau tindakan yang menggunakan cara-cara kekerasan atau ancaman kekerasan ekstrem dengan tujuan mendukung atau melakukan aksi terorisme. Penyebaran paham radikalisme dan ekstremisme ini terus berkembang seiring perkembangan tehnologi digital yang dampaknya luas, tak terbatas ruang dan waktu. Pekerja migran Indonesia merasa khawatir menjadi target kelompok ekstremis. Data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mencatat, secara kuantitatif sudah terdapat 117 pekerja migran Indonesia yang dideportasi atau ditahan karena sangkaan terorisme. Provinsi yang terjadi pemulangan pekerja migran Indonesia adalah Jateng, Jabar, Jatim, Sumatera Barat, NTB, Lampung, Aceh, DKI, Sulses dan Maluku.

Sementara itu, hasil Kajian BNPT tentang Perlindungan WNI di Luar Negeri dari Keterlibatan Pendanaan Terorisme turut menemukan bahwa perasaan termarjinalisasi, kemampuan ekonomi yang cukup baik, serta keterbukaan dan kebebasan akses terhadap informasi tanpa adanya pengawasan yang optimal menjadikan PMI berpotensi direkrut oleh jaringan terorisme dan dibujuk untuk mendanai kelompok terorisme. Sebagai contoh terdapat kasus 3 orang perempuan PMI yang pernah ditangkap di Singapura pada September 2019 karena keterlibatan dengan kelompok ISIS karena melakukan pendanaan terorisme (BNPT, 2020).

Berdasarkan data-data diatas, tahun Desember 2024 kemarin, SARI bersama Migrant CARE Jakarta telah menyelenggarakan sosialisasi pencegahan ekstremisme berbasis kekerasan tidak hanya pada saat OPP (Orientasi Pra Pemberangkatan), tapi juga pencegahan kepada calon pekerja migran Indonesia dengan melibatkan anggota keluarganya di komunitas-komunitas DESBUMI. Tahun 2025 ini Melalui program INKLUSI, SARI bersama Pemerintah kabupaten Wonosobo bekerjasama dengan Migrant CARE akan menyelenggarakan kembali Sosialisasi Pencegahan Ekstremisme Berbasis Kekerasan Bagi Komunitas Desa Peduli Buruh Migran (DESBUMI) kab. Wonosobo.
