Pemberdayaan Ekonomi Produktif Purna Pekerja Migran Indonesia adalah
salah satu fokus program INKLUSI – Migrant CARE yang sudah dikerjakan sebagai
bagian yang tak terpisahkan dari pengembangan inisiatif Desa Peduli Buruh Migran
(DESBUMI). Inisiatif ini berangkat dari keprihatinan mengenai ketiadaan dukungan
memadai dari pemerintah pada situasi dan kondisi purna pekerja migran yang
pulang ke kampung halaman.
Meski secara demagogis, pemerintah menjuluki pekerja migran sebagai
pahlawan devisa, namun dalam kenyataannya tidak ada kebijakan konkrit untuk
memberikan akses pembiayaan, akses pasar dan akses pelatihan pada pekerja
migran yang memanfaatkan remitansi/tabungan untuk usaha ekonomi mandiri.
Hal ini tergambar dalam Survey Potensi Ekonomi Purna Pekerja Migran yang
dilakukan Migrant CARE di tahun 2022, 2023, dan 2024.

Salah satu Upaya yang dilakukan untuk menginstitusionalkan potensi
ekonomi produktif purna pekerja migran melalui koperasi purna pekerja migran.
Secara kelembagaan seluruh koperasi purna pekerja migran telah memiliki badan
hukum, pengurus dan pengelola unit usaha produksi, distribusi dan simpan pinjam.
Disepanjang Fase I Program INKLUSI – Migrant CARE juga telah dilakukan
pengembangan kapasitas pengelola koperasi, mulai dari dasar – dasar
perkoperasian, pengelola keuangan dan manajemen perkoperasian. Migrant CARE
mendorong munculnya kelembagaan koperasi mulai dari bawah (bottom up) dan
berdasar kebutuhan akar rumput.
Pada masa Pemerintah sekarang ini, muncul gagasan pembentukan Koperasi
Merah Putih di seluruh desa wilayah Indonesia. Gagasan yang bersifat mobilisasi
dan top down ini tentu harus disikapi secara kritis. Ini juga menjadi momentum bagi
Migrant CARE untuk melakukan pembelajaran dan menentukan sikap dan posisi
megneai kelembagaan potensi ekonomi purna pekerja migran Indonesia dalam
wadah koperasi.

