Percepatan vaksin covid19 di 5 wilayah Jawa Tengah
Pandemi Covid-19 telah dinyatakan hampir dua tahun di Indonesia. Salah satu provinsi yang terdampak dari pandemi Covid-19 adalah Jawa Tengah, yang tidak hanya mempengaruhi kesehatan masyarakat, tetapi juga kegiatan ekonomi, pendidikan, dan sektor lainnya. Segala upaya dilakukan untuk mengoptimalkan pengendalian Covid-19, agar dapat segera beraktivitas seperti biasa. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan pengendalian Covid-19 adalah dengan melakukan percepatan vaksinasi dosis 1, dosis 2 dan booster di Jawa Tengah.


Vaccine Access and Health Security Innitiative (VAHSI) melalui program AIHSP memiliki mandat untuk membantu pemerintah Indonesia dalam meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19. Migrant CARE sebagai partner dari Save The Children dan AIHSP mendapatkan mandat untuk melaksanakan program Percepatan Vaksinasi untuk Masyarakat Rentan (VACCINE Project) di Jawa Tengah yakni di Kabupaten Cilacap, Kabupaten Magelang, Kota Pekalongan, Kabupaten Sragen, Kabupaten Pati.

Strategi pelaksanaan percepatan vaksinasi bagi masyarakat rentan ini adalah dengan memperkuat Partipasi CSO (Organisasi Masyakarat Sipil), CBO (Organisasi Berbasis Komunitas) dan DPO (Organisasi Masyarat Difabel) sebagai ujung tombak gerakan vaksinasi. Maka sebagai tahapan awal pelaksanaan program dan menggalang dukungan semua pihak untuk gerakan vaksinasi ini, kegiatan Koordinasi Masyarakat Sipil untuk Gerakan Vaksinasi diselenggarakan.

hingga pada awal Nopember 2022 ini wilayah wilayah yang merupakan target percepatan vaksin telah melakukan rol out di berbagai tempat, dengan berbagai metode antara lain metode door to door, vaksin keliling, dan sentra vaksin baik mini dan besar. Target sasaran kelompok rentanpun tercapai, disabilitas, ODGJ, ODHA, kelompok marginal, dan warga di remote area selalu menyambut dengan antusias kegiatan ini.

meskipun kendala keterbatasan vaksin muncul, MIgrant CARE bersama Save The Children dengan dukungan AIHSP melakukan monuver monuver yang bisa mengatasi permasalahan keterbatasan vaksin di beberapa wilayah, komunikasi dengan Kementrian Kesehatan, jemput bola lobby dengan Kimia Farma, hingga pada pangajuan alokasi vaksin dari wilayah lain.
proses proses tersebut selalu dilakukan demi untuk terpenuhinya kelompok rentan akan kebutuhan vaksin di setiap wilayah